Sendirinya Aku

Sendirinya Aku

Tampa bayangan, tak ada hidup cinta
Bayangan selalu mengikuti hidup
Hidup ini ada dua pilihan 
Satu pilihan ada satu, satu pilihan ada dua,
sebenarnya yang mana akan dipilih

Betapa bodohnya Aku dengan bayangan
Apakah bayangan ada hidup cinta
Memang tak enak hidup cinta
Semuanya cinta itu sejati, karena cinta sejati
sangat sulit mencarinya
Maka dari itu sendirinya Aku.(A.Haris)

Masihkah Ada Hormat Bagi Para-pejuang Kemerdekaan

Masihkah Ada Hormat Bagi Para-pejuang Kemerdekaan

Terlihat sekilas dibenak

Setelah membaca sejarah

Derap langkah dengan senjata dibahu

Kemanakah langkah tertuju ?

Apakah langkah ini masih tetap maju

Ataukah berhenti sampai disini ?

Mungkinkah pula hanya bayangan angan – angan ?

Untuk melanjutkan perjuangan mereka yang telah

Mempertahankan Kemerdekaan ini.

Kenyataan di-kota dan dikampung,masih banyak orang muda

Yang tidak mengindahkannya

Jangankan menghormatinya dengan sebuah Do’a,

Memasang benderapun tak dilakukan, seolah tak

berguna untuk dihormati, memang bukan minta dihormati,

tetapi lupa kacang dengan kulitnya

Sungguh sangat kasihan para Pejuang Kemerdekaan

Bagaikan habis manis sepahpun dibuang.(Puisi,A.Haris).